Dalam proses memilih dan menyaring dari beberapa daftar calon arsitek, Anda dapat memberikan pertanyaan-pertanyaan dasar yang bisa memberikan Anda kepastian tentang komitmen sang calon arsitek dalam melihat prioritas proyek Anda dalam agenda kerjanya.
- Apa yang paling penting untuk dibahas dan dipertimbangkan dalam proyek Anda menurut sang Arsitek?
- Apa tantangan dari proyek ini?
- Bagaimana sang Arsitek akan mengumpulkan informasi mengenai proyek ini?
- Siapakah dalam firma/biro mereka yang akan menjadi penghubung Anda? Apakah orang yang sama dengan yang mendesain? Siapakah yang akan mendesain?
- Seberapa tertariknya sang Arsitek dalam proyek ini?
- Seberapa sibuknya sang Arsitek saat ini?
- Apa yang membedakan sang Arsitek ini dengan yang lain?
- Bagaimana sang Arsitek menetapkan standar biaya jasanya?
- Apa saja langkah-langkah proses desain yang akan diambil?
- Bagaimana sang Arsitek akan menjalankan proses tersebut?
- Apa saja yang diharapkan oleh sang Arsitek untuk disediakan oleh Anda?
- Apa filosofi desain sang Arsitek tersebut?
- Apakah pengalaman sang Arsitek dalam merencanakan Anggaran Biaya?
- Apa saja yang akan disediakan oleh sang Arsitek dalam menjelaskan proyek Anda? Maket? Gambar? Atau animasi 3D?
- Jika batas pekerjaan sang Arsitek berubah, apakah akan ada biaya tambahan? Bagaimana menghitungnya?
- Apakah pelayanan yang akan diberikan oleh sang Arsitek ketika proyek berjalan?
- Seberapa besarnyakah tantangan yang akan datang ketika proyek berjalan? Apakah sang Arsitek dapat memprediksikan hambatan-hambatan yang akan terjadi?
- Apakah sang Arsitek dapat memberikan daftar klien-klien lampau yang dapat dihubungi?
Penentuan
Dalam menentukan arsitek yang tepat bagi proyek Anda, maka Anda harus mempertimbangkan bahwa nilai biaya jasa yang paling murah bukanlah segalanya. Pekerjaan keprofesian arsitek adalah mengenai pemberian pelayanan yang paling maksimal sesuai dengan standar minimal keprofesian yang harus diberikan oleh sang Arsitek dalam proyek Anda.
Batas-batas pekerjaan arsitektur harus dibahas secara jelas pada awal perjanjian kerja sama agar terhindar kesalahpahaman profesi dan/atau kekeliruan spesifikasi pekerjaan.
Para pengguna jasa dan arsitek yang digunakannya harus dapat saling memahami lebih dulu tentang rencana dan rancangan yang dikehendaki oleh kedua pihak, agar pada pelaksanaannya dapat terhindar biaya berlebihan karena kesalahan konstruksi atau misinterpretasi desain. Oleh karena itu, para pengguna jasa harus dapat menemukan calon Arsitek yang dapat berkomunikasi dengannya secara baik dan dapat memahami keinginannya.